Kemudian sobat cari kode Ganti kode dengan kode di bawah ini : si isma: Hiperemesis Gravidarum

Jumat, 29 Juli 2011

Hiperemesis Gravidarum

Ibu hamil pada trimester I sering mengalami emesis, mual, dan muntah yang berlebihan. Sebagian ibu hamil tidak dapat mengatasi mual muntah, sampai terjadi hiperemesis gravidarum yang berkelanjutan, mengganggu kehidupan sehari-hari, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Mual dan muntah yang berlebihan menyebabkan cairan tubuh berkurang, sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi) dan sirkulasi darah ke jaringan terhambat. Jika hal ini terjadi, maka konsumsi O2 dan makanan ke jaringan juga ikut berkurang. Kekurangan makanan dan 02 ke jaringan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Pada kasus semacam ini diperlukan penanganan yang serius.

Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil, sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, sebagai akibatnya terjadilah dehidrasi.

Etiologi Hiperemesis Gravidarum
Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi penyebab hiperemesis gravidarum.
1. Sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa, dan kehamilan ibu akibat peningkatan kadar HCG.
2. Faktor organik, karena masuknya viii khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
3. Faktor psikologis: keretakan rumah tangga, kehilangan pckerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
4. Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes, dan sebagainya.

Tingkatan Hiperemesis Gravidarum
Sampai saat ini tidak ada kesepakatan mengenai batasan seberapa banyak mual dan muntah yang dikeluarkan pada hiperemesis gravidarum. Akan tetapi, apabila mual dan muntah berpengaruh terhadap keadaan umum ibu, sudah dianggap sebagai hiperemesis. Tingkat hiperemesis gravidarum antara lain.

1. Hiperemesis Gravidarum Tingkat I
a. Termasuk tingkat ringan.
b. Mual muntah terus-menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan nyeri pada epigastrium, denyut nadi meningkat, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering, serta mata cekung.

2. Heperemesis Gravidarum Tingkat II
a. Termasuk tingkat sedang.
b. Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, apatis, turgor kulit mulai buruk, lidah kering dan kotor, nadi teraba lemah dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tekanan darah inenurun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi, dapat juga terjadi aseton uria, serta napas bau aseton.

3. Hiperemesis Gravidarum Tingkat III
a. Termasuk tingkat berat.
b. Keadaan umum buruk, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi teraba lemah dan cepat, dehidrasi berat, suhu badan naik, tekanan darah turun, serta terjadi ikterus. Jika sampai timbul komplikasi dapat berakibat fatal, berupa: memengaruhi susunan saraf pusat, ensefalopati Wernicke dengan adanya nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.

King menyampaikan rumus tentang pengobatan hiperemesis gravidarum sebagai berikut.
a. Rumus keseimbangan tentang upaya penyembuhan hiperemesis gravidarum.

b. Dasar pengobatan
• Fisik ditandai dengan keton bodi dan berat badan turun.
• Faktor psikologis dapat memegang peranan penting dalam penyembuhan.

c. Tujuan penyembuhan
• Menghilangkan faktor psikologis dengan KIE/KIEM.
• Memberikan pengobatan gangguan fisik, di antaranya keberadaan keton bodi (asetan) dan turunnya berat badan.
d. Rumus King: W + P + T/F + Ps

W : Waktu kehamilan, makin tua makin cepat sembuh.
P : Faktor psikologis kehamilan.
T : Terapi keseimbangan fisik:
• Keseimbangan cairan dengan substitusi cairan.
• Pengobatan dengan:
-Antiemesis.
-Psikologis dengan obat penenang.

e. Faktor penghambat
F : Faktor gangguan keseimbangan fisik dan metabolisme yang menjurus pembentukan keton bodi.
Ps : Faktor gangguan keseimbangan psikologis yang mempengaruhi kehamilan.

Dalam memberikan terapi hiperemesis gravidarum, tidak didapatkan angka yang dimasukkan dalam rumus. Pengobatan hiperemesis gravidarum merupakan pengobatan fisik dan psikologis yang seharusnya diberikan secara seimbang.

Sumber Pustaka
- Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis Oleh Ratna Hidayati
- Kepaniteraan Klinik Obsterri & Ginekologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar